Hadiri Hakordia 2024, Pj Bupati Pati Tekankan Peran Tokoh Agama dalam Upaya Berantas Korupsi

media suara kita
0

 

Mediasuarakita.com

PATI-Pj Bupati Pati Resmi Buka Acara Dalam Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Kabupaten Pati Tahun 2024 Dan Sosialisasi Anti Korupsi Oleh Tokoh Lintas Agama dengan tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju” di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (5/12). 


Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi semua pihak dalam upaya pemberantasan korupsi, melalui pendekatan yang melibatkan moral, etika, dan nilai-nilai agama.  


Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Sekretaris Itda Provinsi Jateng, Inspektur Daerah Kab. Pati, Para Kepala OPD, Camat, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), serta tokoh lintas agama lainnya.  


Dalam laporannya, Inspektur Daerah Kabupaten Pati, Agus Eko Wibowo menyampaikan pentingnya peringatan Hakordia sebagai pengingat bahwa pemberantasan korupsi adalah tugas yang harus dilakukan dengan sepenuh hati. 

"Korupsi merupakan tantangan besar bagi kemajuan bangsa, yang tidak hanya merugikan negara secara finansial tetapi juga menciptakan ketimpangan sosial," ujarnya.  


Dalam sambutannya, Pj Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan bahwa Hakordia merupakan momentum penting untuk mengingatkan semua pihak tentang bahaya laten korupsi. Ia menyoroti bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan melalui sinergi dan kolaborasi lintas sektor.  


"Kita tidak hanya menitikberatkan pada penegakan hukum, tetapi juga pada pencegahan yang sistematis dan berkelanjutan. Dengan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel, kita dapat menciptakan ekosistem birokrasi yang bebas dari intervensi kepentingan tertentu," ungkapnya.  


Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam upaya pemberantasan korupsi. "Nilai-nilai ajaran agama sangat tegas melarang tindakan yang merugikan pihak lain, termasuk korupsi. Melalui mimbar-mimbar pengajaran agama, diharapkan tercipta generasi yang berintegritas, jujur, dan berani menegakkan kebenaran," tambahnya.  

 

Acara ini juga diisi dengan sosialisasi antikorupsi yang melibatkan tokoh lintas agama dan penyuluh antikorupsi. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya integritas, yang kemudian dapat disebarkan ke lingkungan dan komunitas masing-masing. (RED)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)