SEMARANG-mediasuarakita.com - Bertempat di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Kamis (7/9), menghadiri Pengarahan Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen. Pol. (P) Drs. Nana Sudjana AS, MM.
Kegiatan yang mengumpulkan 35 bupati/ wali kota se-Jateng serta para kepala OPD di lingkungan Pemprov Jateng ini juga dihadiri oleh sejumlah stakeholder Pemprov.
"Pengarahan dari Bapak Pj Gubernur tentang banyak hal pada intinya terkait isu-isu strategis dan program-program yang telah dijalankan dan tetap akan diteruskan. Lalu terkait program yang kedepannya harus dikejar betul diantaranya kaitannya dengan pelaksanaan Pemilu, dimana kita harus menjaga betul Pemilu agar penuh integritas. Berikutnya tentang program kesehatan diantaranya penurunan angka kematian ibu dan anak, serta masalah stunting. Tak ketinggalan, tadi juga disinggung soal kemarau, kekeringan, kebakaran, perubahan iklim, ketersediaan pangan, kemiskinan dan juga inflasi", tutur Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro saat diwawancarai Tim Liputan Prokompim Setda Kabupaten Pati.
Selain itu, lanjut Henggar, Nana juga menekankan sinergitas pada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mulai dari tingkat atas sampai ke tingkat bawah.
Acara pengarahan Pj Gubernur Jawa Tengah diawali dengan laporan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dan dilanjutkan perkenalan diri oleh masing-masing Bupati/Wali Kota Se-Jawa Tengah.
Setelah itu, dilansir dari laman resmi jatengprov.go.id, Pj Gubernur pun memaparkan beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian bupati/walikota se-Jawa Tengah.
“Hari ini saya kumpulkan kepala OPD Pemprov Jateng, wali kota/ bupati di Jateng. Di samping kita silaturahmi untuk lebih saling mengenal, serta ada beberapa penekanan, yang tentunya terkait masalah perkembangan isu strategis saat ini, dan kondisi yang akan kita hadapi ke depan,” kata Nana, seusai acara.
Diakui, pihaknya memang melanjutkan program dari gubernur dan wakil gubernur sebelumnya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen. Dengan demikian terdapat beberapa penekanan terkait kondisi yang perlu atensi dan keseriusan.
Pertama, kata Nana, pihaknya akan menghadapi Pemilu 2024, yang prosesnya sudah berjalan sejak 2023 ini. Maka, kepada para kepala daerah, Nana mengingatkan kembali terkait kesiapan dan kesungguhan dalam mengawal, agar Pemilu berjalan lancar, tertib, situasi kondusif, dan masalah stabilitas terkondisikan.
“Kami tekankan kerja sama dengan instansi terkait. Walaupun yang dikedepankan adalah KPU dan Bawaslu, tapi dalam pelaksanaannya, kita kerja sama. Kebersamaan sebaik mungkin agar berjalan dengan baik. Kerja sama TNI/ Polri, penekanan para bupati/wali kota sebagai koordinator Forkopimda, kebersamaan dalam menangani atau mengatasi berbagai permasalahan yang ada di wilayahnya,” bebernya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini yakin, dengan kebersamaan, masalah apa pun mampu untuk diatasi dengan solusi yang bagus. Oleh karena itu, Pemda hendaknya memberikan sharing anggaran kepada KPU dan Bawaslu, untuk membantu pelaksanaan Pemilu.
Untuk mengondisikan masalah keamanan, dia menyampaikan jika pagi hari telah mendatangi kegiatan pembekalan enam pilar yang diiniasi pihak kepolisian, di Masjid Agung Jawa Tengah. Nana berharap, dari kegiatan pembekalan enam pilar, meliputi kepala desa, babinkamtibmas, babinsa, camat, dan kapolsek, hendaknya bisa mengkondisikan masalah keamanan.
“Penekanannya itu betul-betul mampu mengondisikan masalah keamanan. Mereka mampu bersinergi, menjaga keamanan, dan kita arahkan melakukan kampanye Pemilu damai. Sehingga perlu edukasi, diskusi,” ujarnya.
Kedua, Nana menyebut hal yang jadi perhatian selanjutnya, terkait dengan masalah perubahan iklim dan dampaknya. Dalam hal ini, tegasnya, BPBD diharapkan mampu mengoordinasikan instansi terkait dalam penanganan kebakaran dan kekeringan di wilayah Jateng.
“Bupati dan wali kota harus menyiapkan, dan kesiapsiagaan dari berbagai kejadian kebakaran, agar mampu untuk diatasi. Tinggal kita antisipasi bantuan ke masyarakat saat tidak ada air,” tambahnya.
Selanjutnya, yang jadi perhatiannya adalah stunting, kemiskinan, inflasi dan lainnya. Menurutnya, di era gubernur sebelumnya, penanganan semua itu sudah berjalan. Tinggal meningkatkan apa yang akan dilakukan.
Nana juga siap melakukan stabilisasi ketersediaan pangan di Jateng, seiring masuknya musim kemarau. Pihaknya sudah memerintahkan Satgas Pangan agar menangani hal itu.
“Satgas Pangan terdiri dari Pemda, kepolisian, dan kejaksaan. Penindakan untuk mengecek ketersediaan dari sembako, khususnya beras. Kami akan melakukan langkah antisipasi terhadap penyimpangan yang dilakukan oknum. Jadi ketersediaan pangan, Insyaallah di Jateng akan mampu kita atasi,” pungkasnya. (rn)